Pagi ini membawaku ke ingatan mengenai makna berjuang atau perjuangan.Bukan konteks sebagai pahlawan namun memerdekan hati.
Ini untuk kamu baik lelaki atau perempuan.Ini untuk kamu yang orangtua
memandang hubungan kalian salah hanya karena perbedaan
ras,suku,agama,atau pendidikan.Ini untuk kamu yang berada di ruang
lingkup yang sulit antara berkorban atau menjadi korban.Ini untuk kamu
yang sesak antara ingin memerdekakan hati atau berpura-pura bahagia
untuk mereka.Ya ini untuk kamu.
Cinta itu bukan sebatas kata.Bukan sebatas kalimat ' i love you' yang selalu kau kirimkan ke pasanganmu.Cinta itu pembuktian.
Mungkin sebagian pasangan ada yang mengalami namanya hubungan yang
ditentang orangtua.Aku yakin ada.Karena ada juga yang bercerita seperti
itu padaku.
Dari balik kacamata ini aku memiliki pandangan sendiri.Entaah kau yang
memebaca setuju atau tidak.Ini hanya tanggapanku dan ini blogku jadi aku
bebas mengeluarkan apa yang berada di pikiranku.Tentunya aku melihat
dari berbagai sudut sisi.
Jika hatimu sudah mantap dan jelas di hubungan yang kau bina dengan
pasangan selalu kau bahagia dan bisa merasakan tawa dan tangis
bersama.Pertahankan!
Dan ketika ada kendala mentok di orang tua.Ini yang harus butuh
pembuktian.Bukan melepaskan.Bukan mempertaruhkan dua perasaan.Jangan
sampai kau dirundung menyesal saat kau tau betapa berharganya orang yg
kau cintai itu.Jangan ada suatu kata penyesalan dari suatu keputusan
yang kau buat.Jangan!
Jika memang harus melepaskan,pastikan kamu dan dia akan sama-sama bahagia.Jangan berpura-pura bahagia.Jangan!
Untuk siapapun kamu yang berada di posisi ini.Jangan mudah
menyerah.Jangan lelah.Cinta itu mengalahkan rasa takut dan janganlah kau
takut jika kau benar.Postingan ini bukan membuatmu untuk membantah
orangtua,bukan sama sekali.Aku termasuk orang yang berdemokrasi dalam
apapun termasuk di dalam keluarga.Aku selalu mengatakan suka dan tidak
suka secara jelas dan tegas.Aku selalu menggunakan kata hati dan bahagia
dengan cara-cara yang kusebut sederhana.Bapak yang mengajariku
mengikuti kata hati.Karena dengan mengikutinya kau akan menemukan
kebahagiaan.Percayalah,aku sudah merasakannya berulang kali dan itu
nikmat :)
Kau bisa melakukan suatu hal yang kau anggap benar dengan berbagai
pertimbangan yang kuat.Ya harus ada alasan yang kuat dan menerima
kenyataan dengan konsekuensi yang sudah kau pikir matang-matang.Dengan
begitu kau akan merasakan apa itu bahagia,melegakan,dan memerdekan
hatimu.Harus kau ketahui,aku termasuk manusia yang benci akan pura-pura
bahagia.Untuk apa gunanya jika kau berpura-pura bahagia?untuk
menyenangkan orang lain tapi hatimu tak senang?
Hey kau punya kehidupan sendiri.ingat itu.Ingat Tuhan menyayangi umatNya
yang bisa membahagiakan dirinya sendiri.Jadi berhentilah berpura-pura
bahagia.Berhentilah menganggap apa yang kau lakukan disebut
berkorban..itu bukan berkorban tapi kau menjadi korban.Sesak kan
rasanya?
Mari kembali duduk bersama dan memusat di topik yang ingin ku bahas.
Jika kau bahagia dengan pasanganmu lantas mengapa kau rela
melepasnya?dengan kau melepaskannya berarti kau rela melihatnya tak
bersamamu.Hey cinta itu egois.Cinta itu harus memiliki.
Mungkin kau berada di sudut terdesak antara kekasihmu atau
orangtuamu.Olah hatimu dengan campur tangan logika.Jika dia pantas kau
pertahankan mengapa harus kau relakan?mengapa kau harus
mengorbankan?satu-satunya alasan yang kuat untuk berpisah menurutku
hanya karena rasa cinta sudah tak ada.Disamping itu sebenarnya masih ada
celah untuk berjuang.
Aku teringat pada kalimat yang mas Dimbul bilang saat aku masih di
bangku kelas 10 SMA,"batu yang di beri air terus menerus akhirnya juga
akan bolong lalu melapuk".Aku yakin hati manusia tak sekeras batu jadi
aku yakin hati orang tua yang menentangmu akan melunak.Tinggal bagaimana
kau bekerjasama dengan pasanganmu untuk bekerjasama melunakkan hati
entah ayah atau ibu yang tak suka pada hubunganmu.Kau harus berani
menanyakan apa yang menjadi alasan mereka.Jangan kau menyerah begitu
saja tanpa menanyakan terlebih dahulu.Jangan kau berpatokan bahwa kau
ingin melihat orangtuamu bahagia sedangkan hatimu berceceran tak
karuan.
Hey bahagiakan dirimu dahulu dengan begitu kau akan secara sendirinya
bisa membahagiakan orang di sekitarmu.Belajarlah membahagiakan dirimu
sendiri :))
Jadi yang kau butuhkan hanya berdiskusi dengan orangtuamu.Yakinkan mereka bahwa apa yang kau yakini ini benar.
Bapakku pernah melakukannya.Memperjuangkan wanita yang saat ini ku sebut
ibu.Aku menganggap bapak sebagai pria yang patut aku banggakan dan
ibuku adalah sosok yang hebat.Memang benar adanya jika dibalik suami ada
istri yang hebat.Ibuku luar biasa.
Bapakku tetaplah sosok yang sangat menyayangi nenekku,ya sangat
menyayangi ibunya.Walaupun cinta bapak dan ibu sempat mengalami kendala
hanya karena 'kasta'..,namun bapakku memperjuangkannya..
Ajak pasanganmu untuk berpacu lebih dan lebih.Mungkin bisa ditunjukkan
dengan memberikan semangat belajar dan memacu untuk jadi lebih baik
lagi.Dan yang terpenting kau harus ceritakan pada ibumu bahwa dia
memberikan dampak yang baik.Jika kau bahagia dengan berada di
sisinya.Jangan kau hanya diam.Ceritakan pada orangtuamu,ceritakan
bagaimana bahagiamu bersamanya.Buat mereka mengerti :))
Jalankan kedua sisinya secara seimbang.Antara keluarga dan
kekasihmu.Jika kau sudah berjuang.Sudah melakuka sekiranya apa yang
sudah aku tuliskan dan ibumu masih menolak.Tanyakan apa alasan beliau
yang kuat dan bicarakan dengan baik-baik kepada
pasanganmu.Jujurlah.Jangan kau justru mencari alasan lain dan menutupi
alasan utamamu.Jangan justru kau menyalahkan kekasihmu semisal dengan
'aku udah capek sama sifatmu yang blablabla'.Ahhh Tuhan melihat kau
berbohong :))
Jujur saja sesakit apapun itu jika jujur akan lebih nikmat.
Karena menurutku jika sungguh-sungguh sayang dan cinta,perbedaan
terlebih lagi karena sifat bukanlah hal yang penting.Manusia punya sifat
yang berbeda.Jika kau menyalahkan sifat dari pasanganmu..berarti kau
menyalahkan Tuhan yang menciptakan adanya sifat itu?
Berani sekali kamu menyalahkan Tuhan :)
Aku yakin pasangan yang sungguh-sungguh cinta padamu akan
mengerti.Asalkan kau dan dia sudah sama-sama berusaha.Usahakan
dahulu.Harus usahakan dahulu.Agar keputusan melepaskan adalah keputusan
yang melegakan dua belah pihak.
Hingga perpisahan itu adalah suatu perpisahan yang tak patut untuk diberi tangis.
Jangan kau lebih memilih untuk menghilang tiba-tiba dan melakukan
seabrek usaha untuk melarikan diri.Semisal ganti nomer hp atau jadi
sulit diajak ketemu buat ngbrol.Ayolah beranilah menghadapi
kenyataan.Jika kau sudah tak cinta dengan kekasihmu seharusnya tak perlu
kau berkelit.Tinggal bertemu dan utarakan secara jujur.Jika sudah tak
cinta seharusnya melakukan ini hal mudah bukan?
Jika kau masih cinta namun terpaksa berpisah karena
orangtua..hem..mungkin berbicara langsung dengan pasangan akan menjadi
hal yang sulit.Namun yakinlah,pasanganmu akan mengerti.Jangan kau
berkelit.Hadapai saja ya.Jangan memilih untuk menghilang begitu
saja.Jangan!ini justru membuat pasanganmu tak lega dan aku yakin kau
yang melakukan inipun tak lega.Kau sedang berpura-pura bahagia saja.Aku
yakin kau yang melakukan ini akan diliputi rasa bersalah.Kau yang
melakukan ini akan mencari dan terus mencari cara untuk mengindar.
Hello masalah bukan untuk dihindari.Dewasalah dengan menyelesaikannya.
Lebih baik bertemu dan bicarakan dengan kepala dingin :))
Sekali lagi jika memang orangtuamu tak setuju dan memang harus
berakhir,akhirilah dengan baik-baik.Bertemulah lalu bicaralah dengan
mencari solusi terbaik yang sama-sama melegakan bukan jadi korban.Karena
menurutku jika harus selesai,jangan pernah ada kalimat menyesal di
suatu hari nanti.Selesai berarti lega.Selesai berarti bahagia walau tak
bersama.
Manusia memang diberi posisi untuk berusaha dan Tuhan tetaplah menjadi
penentu.Jika kau sudah berusaha dan merasakan lelah..gantungkan semuanya
pada Tuhan.Biarkan Tuhan yang menyelesaikannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar